Saturday, December 24, 2016

PEMBEBANAN DAN FAKTOR KEAMANAN DALAM SEBUAH STRUKTUR BANGUNAN

Komponen dari sebuah struktur bangunan haruslah direncanakan untuk dapat menahan semua beban yang bekerja panasnya tanpa mengalami tegangan dan dekorasi yang berlebihan. Beban ini biasanya disebabkan oleh berat sendiri struktur beserta hal-hal lain yang bersangkutan seperti beban tembok, lantai, angin, salju, gempa, beban orang serta benda-benda lain yang didukung sebuah struktur bangunan. Beban ini biasanya bekerja dengan beberapa cara dari bagian konstruksi sebagai misal searah dengan sumbu batang yang akan mengakibatkan terjadinya perpanjangan atau perpendenkan pada batang sesuai dengan sifat Bekerja nya beban pada struktur tersebut, sifat Pembebanan tegak lurus sesuai sumbu batang akan menyebabkan batang tersebut mengalami pembekokan atau lentur, atau beban tersebut juga bisa mengalami momen yang bidangnya tegak lurus pada sumbu batang yang akan menyebabkan terpelintir nya batang pada sumbunya arah juga sebagai kombinasi dari dua atau tiga metode pembanan tersebut. Seorang Engineer harus dapat memahami semua beban yang bekerja pada tiap-toap elemen dari struktur dan pada struktur secara keseluruhan serta menentukan variasi dari kombinasi Pembebanan yang akan mendatangkan akibat paling membahayakan baik dari komponen maupun pada seluruh struktur.


Beban-beban tersebut biasanya dikelompokkan menjadi dua yaitu beban mati dan beban hidup. Beban tetap yang sebabkan oleh gaya gravitasi bumi pada elemen struktur dapat dikelompokkan sebagai beban mati, besarnya beban mati bisanya dapat dikelompokkan dengan cukup tepat. Beban hidup adalah beban yang tidak senantiasa tetap dan timbul akibat bekerjanya gaya-gaya luar pada konstruksi seperti misalnya orang, kendaraan, gempa bumi dan lain-lain. Berbeda dengan beban mati, besarnya beban hidup tidak bisa ditentukan dengan tepat melainkan hanya dapat diperkirakan saja.
Walaupun demikian sebuah struktur tidak dapat direncanakan hanya untuk menahan beban mati dan beban hidup yang ditentukan dalam buku pedoman. Sebab apabila nanti terjadi Pembebanan yang sedikit lebih besar dari pada beban yang diizinkan, maka struktur tersebut akan mengalami keruntuhan. Untuk menghindari hal ini dipakai tegangan izin yang bahan yang besarnya lebih kecil dari tegangan hancurnya. Biasanya tegangan izinya yang ditentukan berkisar antara setengah dan dua per tiga dari tegangan lelehnya, ini berarti kemampuan daya tahan batang dipakai untuk mencegah terjadinya ketidak pastikan dalam Pembebanan, sifat bahan dan penyimpangan-penyimpangan yang bisa terjadi dalam masa pelaksanaan.

No comments:

Post a Comment