Saturday, December 31, 2016

CAESAR II untuk Pipe Stress Analysis

CAESAR II merupakan  solusi yang tepat dan akurat untuk menganalisis sistem perpipaan yang  mengalami berbagai beban, memanggil  file berat, tekanan, termal, goncangan dan dalam kondisi statis maupun dinamis, berdasarkan variabel yang ditetapkan pengguna dan diterima industri yang bersangkutan. Caesar II menganalisis sistem perpipaan ukuran atau kompleksitas, software ini untuk merancang sistem baru atau trouble-shoot yang sudah ada. Dan, CAESAR II memiliki fitur bi-directional link antara analisis dan CAD Desain, yang memungkinkan insinyur dan desainer untuk dengan mudah berbagi informasi sekaligus menjaga data gambar yang terkait. Ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Caesar II diantaranya adalah sebagai berikut :
Data Input
CAESAR II membuatnya mudah untuk input dan menampilkan semua data yang diperlukan untuk secara akurat menentukan model analisis sistem perpipaan. Masukan dapat diakses atau dimodifikasi secara tepat oleh unsur-unsur, atau dataset dapat dipilih untuk membuat perubahan secara global.
Cutting-edge grafis
Modul masukan grafis CAESAR II membuat pekerjaan dengan cepat mengembangkan analisis model sementara dengan jelas akan menunjukkan bagian yang mengkhawatirkan dan memberikan ide dalam penyelsaikan masalah pada sistem perpipaan fleksibilitas. Caesar II juga menyediakan model warna stres dan animasi perpindahan untuk kasus beban stres.
Peralatan desain
Peralatan desain untuk tugas-tugas seperti menciptakan ekspansi loop atau melihat model tanaman di ruang analisis membantu menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan pengalaman. Alat tersebut mengambil beberapa hal serta melakukan analisis secara akurat dan merekomendasikan perubahan desain praktis.
Peralatan Analisi
Selain evaluasi sistem perpipaan menanggapi termal, bobot mati dan tekanan beban, CAESAR II menganalisis efek angin, dukungan penyelesaian, beban seismik dan gelombang beban. Nonlinier efek seperti dukungan mengangkat mati, peringatan bahaya dan gesekan juga disertakan. CAESAR II juga memiliki pandangan yang tepat untuk mendukung sistem dengan defleksi vertikal yang besar. Kemampuan analisis dinamis meliputi modal, harmonik, analisis sejarah spektrum dan waktu respon.
Pengecekan error dan laporan
Program CAESAR II mencakup checker terpadu kesalahan. Checker kesalahan ini menganalisis input pengguna dan cek untuk konsistensi dari "finite element" dan "pipa" sudut pandang. Laporan jelas, akurat ringkas dan sepenuhnya ditentukan pengguna.
Bahan dan Folder database
CAESAR II menggabungkan look-ups tabel untuk bahan pipa dan komponen plus ekspansi sendi, Bagian-bagian Baja struktural, panas dan sifat-sifat material yang memenuhi standar dalam pelaksanaan. Hal ini memastikan benar dataset yang digunakan untuk analisis masing-masing.
Bi-directional antarmuka dengan desain
CAESAR II menggabungkan industri pertama yang terbaik, bi-directional link antara CAD peralatan desain dan teknik analisis. Link ini untuk Intergraph CADWorx tanaman memungkinkan lewat desain dan analisis data antara fasilitas-fasilitas tersebut tanpa kehilangan data.

VIDEO TUTORIAL CAESAR II :
  1. Video 1 - toolbars
  2. Video 2 - ToolBarCustomization
  3. Video 3 - StressIsos
  4. Video 4 - Introduction
  5. Video 5 - InputErrorCheck
  6. Video 6 - CustomReports
  7. Video 7 - ComplexModelGraphics
  8. Video 8 - basic

Wednesday, December 28, 2016

CARA MEMBUAT LONG SECTION - AUTOCAD LAND DESKTOP 2006

Long section adalah merupakan potongan melintang sepanjang As jalan atau potongan memanjag yang memperlihatkan penampang potongan secara memanjang, long section memperilhatkan setinggian (elevasi) dari gambar potongan memanjang, dengan nampaknya garis-garis ketinggian tersebut maka akan terlihat penampang jika di garis As dari jalan atau sebuah penampang mengalami potongan. Engginer juga dapat mengira secara jelas bagian mana saja yang akan mengalami pengeditan sehingga Badget pelaksanaan dapat ditekan seminimal mungkin, akan tetapi didapatkan hasil atau mutu secara maksimal baik dari unsur estetika serta fungsikonstruksi tersebut. VIDEO TUTORIAL MEMBUAT Long Section Jalan dengan Land Desktop 2006

UKURAN LAS EFEKTIF

Menurut AISCS 1.14.6, luas dari las sudut dan las parit, dihitung sebagai panjang efektif las-lasan dikalikan dengan tebal efektif dari leher, tebal efektif leher las sudut didefinisikan sebagai jarak terpendek dari dasar ke permukaan las-lasan. Untuk las-lasan sama kaki, jarak tersebut sama dengan setengah akar dua atau 0,707 kali panjang kali las-lasan. Tebal efektif leher dari las tembus parit penuh adalah tebak yang terkecil dari bagian yang disambungkan. Kalau dipakai penguat, panjang nya tidak ditambah kan dengan tebal leher. Panjang efektif dari las-lasan adalah lebar dari bagian yang disambung.
Ukuran dari las sudut harus berada dalam batas daerah minimum (AISCS 1.17.2) dan maksimum (AISCS 1.17.3) dari ukuran las. Ukuran las minimum ditentukan oleh tabel yang lebih besar dari bagian yang disambungkan, seperti yang diberikan dalam tabel 6.1. Namun demikian ukuran tersebut tidak perlu melampaui ukuran terkecil dari bagian yang disambung, apabila hasil perhitungan tegangan tidak memerlukan ukuran yang lebih besar.
Ukuran maksimum dari las sudut yang dilakukan sepanjang batang ditentukan oleh tebal dari tepi batang. Sepanjang tepi mineral yang tebal nya kurang dari seperempat inci, ukuran maksimum diambil sama dengan tebal mineral tersebut. Sepanjang dari tepi mineral yang tebal nya seperempat inci atau lebih, apabila las-lasan tidak dibentuk untuk mendapatkan tebal leher yang penuh, maka ukuran las-lasan maksimal diambil seperenambelas inci lebih kecil dari material (AISCS 1.17.3).
 Apabila keadaan memungkinkan dipakai las melintang yang panjang nya tidak boleh kurang dari dua kali panjang las-lasan nominal (AISCS 1.17.7) kalau dipakai las melintang, panjang efektif las-lasan melintang ditambahkan pada panjang efektif las-lasan membujur (AISCS 1.14.6.2).
Panjang minimum dari las sudut tidak boleh kurang dari empat kali ukuran nominal, arah ukuran las-lasan harus diperhitungkan tidak boleh melampaui seperempat kali panjang efektif nya (AISCS 1.17.4) untuk las-lasan selang seling dalam keadaan apapun panjang nya tidak boleh kurang dari satu-setengah inci (AISCS 1.17.5).
Untuk las sumbat dan las celah, luas geseran efektif adalah luas penampang nominal dari lubang atau celah yang terdapat pada permukaan yang disambungkan. Las sudut pada lubang atau celah tidak dianggap sebagai las sumbat atau las celah dan harus dihitung sebagai las sudut (AISCS 1.17.8).
Ukuran-ukuran yang dibutuhkan untuk las sumbat dan las celah diberikan dalam AISCS 1.17.9. Untuk las sumbat diameter lubang tidak boleh kurang dari tebal bagian yang berlubang ditambah lima per enambelas inci dan kalau perlu dibulatkan kehilangan berikutnya yang lebih besar sebesar satu per enambelas inci, dan tidak boleh lebih dari dua-seperempat kali tebal logam las. Jarak minimum dari pusat ke pusat lubang adalah empat kali diameter lubang.
Panjang dari sebuah las celah tidak boleh melampaui 10 kali tebal las-lasan, lebar minimum dari celah adalah tebal dari bagian yang bercelah ditambah lima per enambelas inci, dan kalau perlu dibulatkan ke bilangan berikut nya yang lebih besar dari seperempat inci, dan tidak boleh lebih besar dari dua-seperempat kali tebal las-lasan. Ujung dari celah harus berbentuk lengkungan dengan jari-jari yang besarnya tidak kurang dari tebal bagian yang bercelah. Jarak minimum dari las celah pada transversal terhadap panjang nya harus empat kali lebar celah. Jarak minimum pusat ke pusat pada arah longitudinal harus dua kali panjang celah.
Pada material setebal lima per delapan inci atau kurang, tebal las-lasan untuk las sumbat dan las celah harus sama dengan tebal material. Pada material yang lebih tebal dari lima per delapan inci, tebal las-lasan paling tidak harus setengah kali tebal material, tetapi tidak boleh kurang dari lima per delapan inci. Pemakaian las bisa direkomendasikan dengan pemakaian baut, asal saja baut yang digunakan berjenis baut geseran (AISCS 1.15.10) dan dipasang sebelum las-lasan.

Tuesday, December 27, 2016

TEGANGAN YANG IZIN PADA LAS-LASAN

Specifikasi AISC memberikan daftar tegangan las-lasan untuk elektroda-elektroda dan logam dasar yang sesuai. Logam dasar didefinisikan sebagai baja tempat dilaksanakan nya pekerjaan pengelasan dan dalam kasus ini ada dua jenis kekuatan yang berbeda, maka dalam perhitungan dipakai kekuatan yang lebih lemah. Untuk menentukan tegangan ijin dari las-lasan, AISC sekarang memberikan rekomendasi yang berlaku dari Amerika Welding Sociaty (AWS), disini diberi daftar berbagai tingkat struktur baja sesuai dari tingkat kebutuhan dari logam las-lasannya. Dewasa ini bisa dipakai jenis elektroda E60 atau E70. Angka yang terdapat sesudah huruf E menunjukkan kapasitas kuat tarik batas logam las-lasan dalam ksi. Dalam hal ini elektroda yang mempunyai kapasitas E70 tidak boleh dipakai pada logam dasar yang mempunyai tegangan leleh lebih besar dari 42ksi.

Monday, December 26, 2016

PENGAWASAN PEKERJAAN LAS DAN METODE DALAM PEMERIKSAAN NYA

Kegagalan pada las biasanya bersumber pada adanya keretakan, atau ketidaksempuraan yang disebabkan oleh penyusutan, buruknya mutu pekerjaan atau adanya kerak las-lasan. Oleh sebab itu, permukaan dari las-lasan perlu digosok halus terlebih dahulu serta dilakukan pemeriksaan terhadap ketidak sempurnaan yang terjadi. Pemeriksaan kertakan pada las biasanya dilakukan dengan salah satu dari cara berikut ini :
Penggunaan penembus bahan warna
Permukaan las-lasan setelah dibersihkan dari karat dicat dengan bahan warna yang dilarutkan pada cairan penembus. Karena aksi kapiler, bahan warna tersebut masuk ke dalam retakan. Permukaan nya kemudian dibersihkan dari cairan penembus yang berlebihan, tetapi bahan warna yang ada pada retakan tetap tinggal, membentuk garis yang indah.
Memeriksaan magnet
Metode ini didasarkan atas pengetahuan bahwa adanya diskontinuitas mengganggu keserakahan Medan magnet. Pada metode ini sebuah magnet yang kuat digerakkan sepanjang las-lasan dan Medan magnet yang dihasilkan dipelajari. Adanya variasi yang terjadi secara tiba-tiba menunjukan adanya retakan pada las-lasan.
Percobaan partikel magnet
Metode ini didasarkan atas sifat dari retakan pada las-lasan yang dapat mengganggu Medan magnet. Pada metode ini bubuk besi disebarkan diatas las-lasan dan sebuah medan magnet yang kuat dihasilkan pada batang yang di las. Adanya retakan pada las-lasab menyebabkan partikel-partikel besi membentuk sebuah pola yang dapat dilihat.
Pemeriksaan radiografis
Sebuah sumber menghasilkan sinar x yang ditempatkan pada salah satu sisi dari permukaan yang dilas menyinari sebuah film yang ditempatkan pada sisi lainnya dengan gambaran las-lasan dan diskontinuitas yang terdapat didalamnya. Setelah filmnya diproses lalu dipelajari untuk menentukan mutu dari las-lasan dan tempat terjadinya kertakan.


Percobaan ultrasonik
Sebuah pemancar ultrasonik diinjeksikan pulsa-pulsa ultrasonik ke dalam las-lasan digerakkan sepanjang las-lasan. Pantulan pulsa yang dikeluarkan dari permukaan depan dan permukaan belakang las-lasan diproyeksikan pada layar sebuah tabung sinar katoda sebagai puncak-puncak dari sebuah garis datar. Munculnya sebuah puncak ketiga pada layar menunjukkan adanya sebuah retakan.


Walaupun kelima metode tersebut dapat dipakai dilapangan dan di bengkel untuk memeriksa las-lasan, namun pemeriksaan secara magnetis dan radiografis jarang dipakai di lapangan karena membutuhkan banyak perlengkapan dan tenaga yang besar.

SAMBUNGAN LAS

Mengelas adalah menyambung dua batang logam dengan mempergunakan panas atau melalui proses peleburan. Las yang banyak dipakai adalah jenis las lumer, yang terdiri dari proses pengelasan busur pelindung. Permukaan dari elemen-elemen yang akan disambungkan dipanaskan terlebih dahulu sampai bagian yang akan disambungkan lumer secara bersamaan, biasanya dilakukan dengan tambahan logam lumer lainnya. Apabila logam lumer memadat berarti ikatan antara elemen-elemen telah terjadi.
Pengelasan busur dilakukan baik dengan proses busur listrik atau dengan proses gas. Pelindung dipakai untuk mengendalikan logam lumer dan menjaga mutu las-lasan dengan menghindari nya dari proses oksidasi dan biasanya pelindung berupa pembungkus dari batang elektroda yang dipakai untuk menyambungkan logam.
Jenis las terdiri dari las sudut, las tembus (parit), las sumbat dan las celah. Jenis las yang banyak dipakai adalah las sudut dan las tembus. Las sudut berbentuk segitiga, dengan setiap kakinya disambung sepanjang permukaan dari satu batang. Apabila sisi meringankan berbentuk cembung, permukaan luarnya akan mengalami tarikan setelah terjadi penyusutan dan bisanya akan mengalami retak-retak. Permukaan luar dari las yang berbentuk cekung setelah terjadinya penyusutan berbeda dalam keadaan tertekan dan biasanya tidak mengalami rerak-retak. Oleh sebab itu, las cekung lebih disukai.
Ukuran las sudut dapat didefinisikan sebagai panjang sisi (kaki) dari segitiga yang terbesar yang terdapat pada penumpang las-lasan. Pada umumnya, kaki-kaki segitiga las-lasan mempunyai panjang yang sama. Las-lasan dengan panjang kaki-kaki yang berbeda kurang efisien bila dibandingkan dengan yang panjang kaki-kakinya sama.
Las parit dipakai untuk menghubungkan ujung-ujung batang yang bidang permukaanya sama. Las ini biasanya dipakai untuk Sambungan kolom, pada pangkal pertemuan antara glagar dan kolom, dan pada Sambungan flans girder plat.



Kalau las parit mempunyai tebal lebih besar dari tebal yang disambung las tersebut dikatakan mempunyai penguat. Penguat ini dikatakan mempunyai sedikit tambahan kekuatan pada las-lasan, tetapi mempunyai keuntungan sedikit lebih mudah dalam pelaksanaan. Namun demikian penguat ini tidak menguntungkan apabila terdapat pada Sambungan yang akan mengalami kelelahan. Percobaan - percobaan telah menunjukan bahwa pada penguat terjadi konsentrasi tegangan yang turut memberikan sumbangan bagi terjadinya kegagalan dini. Untuk kondisi ini maka penguat diratakan dengan permukaan dari batang-batang yang disambung kan.
Las sumbat dan las celah dibentuk pada bukaan dari salah satu batang yang disambung kan diatas batang lain. Kadang-kadang las ini bisa dipakai untuk menyatakan plat penutup suatu penampang ke penampang rol lain, penggunaan lainnya ialah menambah las sumbat apabila las sudut yang dipakai tidak cukup panjang.

Sunday, December 25, 2016

METODE PENAMBANGAN

Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya. Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit. Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya.
Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :


  • Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
  • Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage. 


OPEN CAST/OPEN MINE/OPEN CAT
Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit. Medan kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.

Saturday, December 24, 2016

PEMBEBANAN DAN FAKTOR KEAMANAN DALAM SEBUAH STRUKTUR BANGUNAN

Komponen dari sebuah struktur bangunan haruslah direncanakan untuk dapat menahan semua beban yang bekerja panasnya tanpa mengalami tegangan dan dekorasi yang berlebihan. Beban ini biasanya disebabkan oleh berat sendiri struktur beserta hal-hal lain yang bersangkutan seperti beban tembok, lantai, angin, salju, gempa, beban orang serta benda-benda lain yang didukung sebuah struktur bangunan. Beban ini biasanya bekerja dengan beberapa cara dari bagian konstruksi sebagai misal searah dengan sumbu batang yang akan mengakibatkan terjadinya perpanjangan atau perpendenkan pada batang sesuai dengan sifat Bekerja nya beban pada struktur tersebut, sifat Pembebanan tegak lurus sesuai sumbu batang akan menyebabkan batang tersebut mengalami pembekokan atau lentur, atau beban tersebut juga bisa mengalami momen yang bidangnya tegak lurus pada sumbu batang yang akan menyebabkan terpelintir nya batang pada sumbunya arah juga sebagai kombinasi dari dua atau tiga metode pembanan tersebut. Seorang Engineer harus dapat memahami semua beban yang bekerja pada tiap-toap elemen dari struktur dan pada struktur secara keseluruhan serta menentukan variasi dari kombinasi Pembebanan yang akan mendatangkan akibat paling membahayakan baik dari komponen maupun pada seluruh struktur.


Beban-beban tersebut biasanya dikelompokkan menjadi dua yaitu beban mati dan beban hidup. Beban tetap yang sebabkan oleh gaya gravitasi bumi pada elemen struktur dapat dikelompokkan sebagai beban mati, besarnya beban mati bisanya dapat dikelompokkan dengan cukup tepat. Beban hidup adalah beban yang tidak senantiasa tetap dan timbul akibat bekerjanya gaya-gaya luar pada konstruksi seperti misalnya orang, kendaraan, gempa bumi dan lain-lain. Berbeda dengan beban mati, besarnya beban hidup tidak bisa ditentukan dengan tepat melainkan hanya dapat diperkirakan saja.
Walaupun demikian sebuah struktur tidak dapat direncanakan hanya untuk menahan beban mati dan beban hidup yang ditentukan dalam buku pedoman. Sebab apabila nanti terjadi Pembebanan yang sedikit lebih besar dari pada beban yang diizinkan, maka struktur tersebut akan mengalami keruntuhan. Untuk menghindari hal ini dipakai tegangan izin yang bahan yang besarnya lebih kecil dari tegangan hancurnya. Biasanya tegangan izinya yang ditentukan berkisar antara setengah dan dua per tiga dari tegangan lelehnya, ini berarti kemampuan daya tahan batang dipakai untuk mencegah terjadinya ketidak pastikan dalam Pembebanan, sifat bahan dan penyimpangan-penyimpangan yang bisa terjadi dalam masa pelaksanaan.

Friday, December 23, 2016

TUNJANGAN HARI RAYA (THR)

Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THR”) adalah pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang Hari Raya Keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain sebagaimana yang telah disebut dalam Pasal 1 huruf d Peraturan Menteri Tenaga Kerja No PER-04/MEN/1994 Tahun 1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan (“Permenaker 4/1994”). Pengusaha wajib memberikan THR kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus menerus atau lebih, demikian disebut dalam Pasal 2 ayat (1) Permenaker 4/1994. Mengacu pada ketentuan ini, berarti Anda yang telah bekerja selama 3 (tiga) tahun berhak atas THR. Lalu bagaimana ketentuan pemberian THR jika pekerja ingin resign sebelum hari raya keagamaan? Sebagaimana yang pernah dijelaskan dalam artikel Ketentuan THR Karyawan yang Mengundurkan Diri, jika pekerja/karyawan resign (mengundurkan diri) yang berakibat putusnya hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha, maka ia berhak atas THR selama masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Permenaker 4/1994, yakni 30 (tiga puluh) hari.
Pengaturan ini disebut dalam Pasal 6 ayat (1) Permenaker 4/1994 yang berbunyi:
“Pekerja yang putus hubungan kerjanya terhitung sejak waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum jatuh tempo Hari Raya Keagamaan, berhak atas THR.” Jika anda berniat mengundurkan diri dari kantor pada pertengahan Juni 2014 untuk pertengahan Juli 2014. Dari sini, kami asumsikan bahwa surat pengunduran diri Anda ajukan pada pertengahan Juni 2014 dan surat persetujuan pengunduran diri yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada Anda akan terbit pada pertengahan Juli 2014. Dengan kata lain, putusnya hubungan kerja resmi terjadi pada pertengahan Juli 2014 (kurang dari 30 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 28 s.d 29 Juli 2014). Ini berarti Anda masih berhak atas THR.
Terkait dengan hal ini, kami mengutip artikel Batasan Hak Karyawan Resign Atas THR:
“Jika pekerja putus hubungan kerjanya lebih dari 30 hari sebelum hari raya keagamaan, pekerja tersebut tidak berhak atas THR. Berbeda halnya jika pengajuan pengunduran diri dilakukan 4 bulan sebelum hari raya keagamaan tapi pekerja baru putus hubungan kerjanya setidaknya 30 hari sebelum hari raya keagamaan, maka dia tetap berhak atas THR.” Hal ini menunjukkan bahwa acuan hak atas THR bagi pekerja/karyawan yang mengundurkan diri itu dilihat dari kapan pemutusan hubungan kerja itu terjadi, yakni setidaknya 30 hari sebelum hari raya keagamaan, bukan dilihat dari kapan pengajuan surat permohonanan pengunduran diri. Dalam konteks pertanyaan Anda, jika memang pemutusan hubungan kerja setidaknya terjadi 30 hari sebelum hari raya keagamaan, yakni pada pertengahan Juli 2014, maka Anda masih berhak atas THR.

Thursday, December 22, 2016

SOFTWARE SURPAC UNTUK MENGHITUNG PENCADANGAN

Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pencadangan dan metode perhitungan nya dengan menggunakan software surfac. Software ini melakukan analisa terhadap data ukur yang didapatkan dari data geology, data topografi dan beberapa data pendukung lainya. Data tersebut dimasukan menjadi satu, data tersebut akan berubah menjadi objek yang akan nampak secara fisual dan akan memudahkan seorang Engineer untuk melakukan analisis terhadap semua kandungan serta lapisan dalam tanah yang nantinya akan menunjukan mengenai apa saja yang ingin diketahui oleh pihak owner sebagai dasar bagi mereka untuk mengira keuntungan atau bahkan kerugian yang akan mereka dapatkan sebagai akibat dari kegiatan explorasi dari lahan pertambangan tersebut. Dari output tersebut juga bisa dijadikan dasar tentang metodologi pengoprasian Alat berat, pemakaian bahan bakar serta Cost pelaksanaan explorasi.

VIDEO TUTORIAL :
  1. Video 1 - Tutorial Surpac menghitung pencadangan
  2. Video 2 - Tutorial Surpac menghitung pencadangan part2

MEMBUAT KONTUR DENGAN LAND DESKTOP 2006

Membuat contour dengan menggunakan software land desktop bisa dikatakan mudah " bagi mereka yang ingin belajar". Sebenarnya intinya hanyalah pada output setting layer awalnya saja. Yang saya maksud kan disini adalah bagaimana kita mensetting New Project serta melakukan letak penyimpanan file yang jelas sehingga kita akan mudah untuk mencari nya atau memanggil data - data yang kita butuhkan. Terutama dalam setting koordinat di north azimut, harus lah di utara. Pengguna WGS 84 atau yang lainya juga harus sesuai dengan posisi dari Project yang akan dikerjakan, ini juga tentunya akan mempengaruhi zona posisi lokasi proyek yang biasanya dibagi-bagi dengan kode angka. 

VIDEO TUTORIAL :
  1. Video 1 - Membuat Kontur dengan Land Desktop 2006
  2. Video 2 - Mempercantik kontur Land Desktop 2006
  3. Video 3 - Breaklines Land Desktop 2006