Tuesday, January 24, 2017
GEOCELL
GEOCELL merupakan SOLUSI
stabilisasi & perlindungan (meningkatkan efisiensi. Mengurangi biaya.
Meminimalkan dampak lingkungan) diaplikasikan pula pada jalan dan transfer yards, lereng reklamasi dan
penahanan cekungan, stabilisasi saluran, pipa perlindungan dan retensi
fleksibel tanah. GEOCELL adalah terbukti solusi yang mudah untuk menyebarkan,
mudah untuk membangun dan mudah untuk mempertahankan. Struktur selular tiga
dimensi secara dramatis meningkatkan stabilitas bahan-bahan pengisi melalui
kurungan. Sistem GEOCELL menawarkan ekonomis dan berkelanjutan solusi untuk
masalah-masalah dalam semua tahap dari operasi pertambangan dari pengembangan
tambang baru untuk kegiatan dukungan untuk penutupan dan reklamasi tambang.
STABILISASI LERENG & reklamasi, sistem perlindungan lingkungan GEOCELL efektif memecahkan masalah stabilitas lereng-permukaan menantang dengan membatasi dan menstabilkan lapisan atas tanah. Dapat diandalkan dan tahan lama, sistem kami juga memberikan solusi yang berkelanjutan untuk reklamasi. Sistem memenuhi semua persyaratan desain dan estetika sebagai berikut:
- permukaan lereng tahan lama, sepenuhnya tumbuhan yang sebaliknya tidak mendukung berkelanjutan tanaman hidup.
- agregat atau limbah batu pengisi untuk perlindungan permukaan.
- beton pengisi untuk lapis baja sistem tunggal atau multi-lapis sistem menawarkan berbagai solusi perlindungan permukaan lereng.
Pemilik tambang CHANNEL
stabilisasi /PROTECTION secara substansial dapat mengurangi biaya untuk
mengelola stormwater dan wastewater dengan saluran GEOCELL armoring sistem.
Sistem GEOCELL adalah solusi yang telah terbukti untuk menstabilkan saluran
terbuka dan struktur hidrolik.
- melindungi dan menstabilkan terus menerus atau saluran aliran intermiten yang terkena berbagai aliran kondis.
- menstabilkan humus/vegetasi di swales, aliran rendah atau saluran intermiten
- memungkinkan penggunaan agregat lebih kecil, lebih murah dan bahkan di tempat untuk melawan aru.
- menawarkan
fleksibel armoring dengan beton pengisi, secara substansial lebih murah
daripada mengartikulasikan sistem blok.
GEOCELL sistem memberikan nilai untuk tambang mengangkut jalan dengan
penguatan bahan pengisi rinci dan memperkuat bercampurnya dukungan tanah.
Dengan pengisi terbatas, sistem GEOCELL mengurangi keseluruhan penampang batu
dan mengurangi biaya batu 50% atau lebih. Hal yang dihasilkan secara
substansial menurunkan hambatan gelinding, peningkatan siklus waktu dan mengurangi
biaya operasional. Intinya, Jalan lebih stabil jangka panjang sehingga
pemeliharaan minimal. Fasilitas limbah
mengisi dapat sering dimanfaatkan, menghilangkan biaya untuk mengimpor bahan
isi dan mengurangi emisi gas buang. GEOCELL bermanfaat pula untuk:
- permukaan stabilisasi untuk jarak jalan
- dasar stabilisasi atas lemah tanah
- sementara stabilisasi untuk situs akses dan peralatan mobilisasi
IMPERMEABLE LINER GEOMEMBRANE
Bila proyek Anda membutuhkan material yang kedap air
seperti terowongan, kolam tambang, mud pit dan saluran tambang - maka
Geomembrane HD-Liner akan menyelesaikan tugas Anda. Geomembrane kami memiliki
ketebalan 0.5 mm - 3.00 mm.
APLIKASI
TEKNIK
- CDM (Clear Development Mechanism)
- Kolam Limbah
- Kolam Pemboran Minyak
- Kolam Aquaculture
- Saluran (Tambang)
- Kolam Bahan Bakar
- Kolam Air Bersih
- Terowongan
KEUNGGULAN
- Kedap air (impermeable)
- Tahan terhadap sinar UV dan cairan panas hingga 229 C
- Mudah dalam pemasangan
SLOPE to SOFT FOUNDATION REINFORCEMENT GEOGRID
Uni-axial Geogrids adalah
lembaran massif dengan celah yang memanjang dengan bahan dasar HDPE (high
density polyethelene), banyak digunakan di Indonesia untuk perkuatan tanah pada
DPT (dinding penahan tanah) dan untuk memperbaiki lereng yang longsordengan
menggunakan tanah setempat/bekas longsoran.
Material ini memilki kuat tarik 40 kN/m hingga 190 kN/m. Bi-axial Geogrids dari bahan dasar polypropylene (PP) dan banyak digunakan di Indonesia sebagai bahan untuk meningkatkan tanah dasar lunak (CBR << 1%). Bi-axial Geogrid adalah lembaran berbentuk lubang bujursangkar di mana dengan struktur lubang bujursangkar ini partikel tanah timbunan akan saling terkunci dan kuat geser tanah akan naik dengan mekanisme penguncian ini. Kuat tarik bervariasi antara 20 kN/m – 40 kN/m.
Material ini memilki kuat tarik 40 kN/m hingga 190 kN/m. Bi-axial Geogrids dari bahan dasar polypropylene (PP) dan banyak digunakan di Indonesia sebagai bahan untuk meningkatkan tanah dasar lunak (CBR << 1%). Bi-axial Geogrid adalah lembaran berbentuk lubang bujursangkar di mana dengan struktur lubang bujursangkar ini partikel tanah timbunan akan saling terkunci dan kuat geser tanah akan naik dengan mekanisme penguncian ini. Kuat tarik bervariasi antara 20 kN/m – 40 kN/m.
APLIKASI
TEKNIK
Uni-Axial :
- Perkuatan dinding penahan tanah
- Perbaikan lereng yang longsor
Bi-Axial :
- Timbunan Tanah (jalan dan pondasi) di atas tanah lunak.
- Sebagai jaring untuk longsoran batu dikombinasikan dengan material MAT erosi
KEUNGGULAN
- Kuat tarik yang bervariasi
- Kuat tarik tinggi pada regangan yang kecil
- Tahan terhadap sinar ultra violet
- Tahan terhadap rekasi kimia tanah vulkanik dan tropis
- Tahan hingga 120 tahun
GABION WALL SYSTEM atau BRONJONG
Bronjong, harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi
dan terbuat dari kawat baja lunak berlapis seng tebal yang dianyam dengan mesin
penganyam, dengan lebar bukaan dan ukuran tertentu sesuai spesifikasi, setiap
bronjong dipisahkan dengan sekat. Dalam stok gudang, kami siapkan ukuran
2mx1mx1m dan 2mx1mx0.5m.
Semua bronjong berlapis seng tebal tersebut mengacu
pada standar BS 1052/80, BS 443/82, SII 0381/80, SNI 03-0090-1999 dan ASTM
A-975-97. Tersedia juga bronjong berlapis PVC. Sertifikasi SNI, Desain dan
Instalasi, Gabion kami diproduksi di pabrik lokal dengan standar QA/QC sesuai dengan
ASTM dan SNI No 03-0090-1999. Sertifikasi dari lembaga sertifikasi
internasional TURV NORD No. LSPr -12 – IDN. Untuk pengalaman desain dan
pemasangan.
APLIKASI
TEKNIK
- Bridge Abutment
- Gravity Wall
- Channel Lining
- MSEW Wall
- River Banks
- Culvert Outlets
KEUNGGULAN
- Pabrik Lokal
- Flexibel Material
- Free Drainage
- Tahan hingga 60 tahun
PERLINDUNGAN ABRASI GEOBAG
Geobag, Perlindungan pantai direncanakan untuk
melindungi daratan terhadap banjir dan mengurangi erosi serta abrasi pantai
yang disebabkan oleh pergerakan arus laut yang konstan. Geotextile digunakan
untuk berbagai macam keperluan engineering di antaranya adalah sebagai filter
penyaring di tanggul dan dam, untuk pondasi di bawah dinding penahan arus
(groyne), pemecah gelombang dan geotextile container atau disebut Geobag untuk
melindungi gerusan (scour) di bawah konstruksi. Remis dan ganggang dapat
melekat secara vertical pada serat PP600 yang meruapakan bahan dasar dari
Geobag sehingga dengan penerapan dengan Geobag akan menyatu dengan ekosistem.
Dalam beberapa tahun Geobag akan menyatu dengan ganggang dan ekosistem laut
lainnya. Material Geobag dapat bertahan hingga 60 tahun.
APLIKASI
TEKNIK
- Perkuatan pada pekerjaan reklamasi
- Perlindungan daerah industri dan pemukiman
- Konstruksi Jalan raya, kereta api dan jety
- Perbaikan lahan untuk pelabuhan
- Gas and crude petroleum storage building site
- Dike construction site
KEUNGGULAN
- Material Penahan Arus yang Ekonomis
- Meredam erosi pantai karena ombak air laut
- Mudah dipasang
- Menggunakan material pengisi pasir pantai
SEPARATION - DRAINAGE - FILTERATION – PROTECTION NON WOVEN GEOTEXTILE
Non Woven,digunakan
sebagai material tekstil untuk konstruksi timbunan jalan, drainase, filter dan
proteksi. mempunyai dua struktur‘needle-punched’ dan‘ continuous-filament’ dan
dengan material dasar polyester atau polyprophylene tergantung kebutuhan
proyek. Polyprophylene di Indonesia banyak digunakan material GEOBAG untuk
perlindungan abrasi pantai. Non Woven, diproduksi dengan variasi
berat 150gr/sqm - 800gr/sqm.
APLIKASI TEKNIK
- Memisahkan antara material timbunandan tanah dasar lunak
- Sebagai filter antara pipa drainase dan tanah sekitar
- Melindungi geomembrane dari kerusakan dari material di atas dan bawahnya
- Geobag non woven 600PP untuk abrasi pantai
KEUNGGULAN
- Teknologi tinggi harga ekonomis
- Dapat mengurangi tebal tanah timbunan
- Memiliki fungsi filtrasi dan drainase
- Meningkatkan daya dukung tanah
- Tahan sinarmatahari dan rekasi kimia
SEPARATOR - PROTECTION – REINFORCEMENT WOVEN GEOTEXTILE
WOVEN GEOTEXTILE,merupakan material textile untuk konstruksi yang dirajut teratur 2 dimensi arah sehingga memiliki kuat tarik yang cukup untuk perbaikan tanah dasar. Material dasarnya polypropyleneatau polyester sesuai kebutuhan proyek dan mengikuti standard internasional ASTM. WOVEN GEOTEXTILE, sangat cocok dan murah untuk digunakan sebagai material textile konstruksi timbunan badan jalan di atas tanah lunak, tanah gambut, dan juga di atas tanah rawa.
APLIKASI TEKNIK
- Jalan Produksi Kelapa Sawit
- Timbunan di atas tanah lunak ( CBR 1%-3%)
- Timbunan di atas Rawa – ultimate bearing cap. 3.3 ton/m2 (Teknologi CMB)
- Perkuatan Lereng
- Sand Container (Perlindungan Pantai)
KEUNGGULAN
- Kuat dan Tahan Lama
- Permanen dan Tahan lama (> 60 tahun)
- Tahan terhadap reaksi kimia
- Tahan terhadap reaksi kimia
- Tahan terhadap sinar matahari
Friday, January 20, 2017
VOLUME LALULINTAS RENCANA
Volume Lalu lintas Harian Rencana (VLHR) adalah perkiraan
volume lalulintas harian pada akhir tahun rencana lalulintas, yang dinyatakan
dalam SMP/hari. Volume jam rencana (VJR) adalah perkiraan volume lalu lintas
pada jam sibuk tahunan rencana lalulintas, dinyatakan dalam SMP/jam dan
dihitung dengan menggunakan Rumus:
VJR = VLHR X K/F
Dimana :
K = disebut faktor K, adalah faktor volume lalulintas jam
sibuk
F = disebut faktor F, adalah faktor variasi tingkat
lalulintas per seperempat jam, dalam satu Jam
VJR dipergunakan untuk menghitung jumlah jalur
jalan dan fasilitas lalulintas lainnya yang diperlukan. Arus lalulintas
bervariasi antara jam ke jam dalam satu hari. Volume lalulintas dalam satu jam
yang dipergunakan sebagai VJR harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga :
- Volume tersebut tidak boleh terlalu sering terdapat pada distribusi arus lalulintas setiap jam untuk periode satu tahun.
- Apabila terdapat volume arus lalulintas per jam yang melebihi volume perencanaan, maka kelebihan tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang terlalu besar.
- Volume tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang terlalu besar, sehingga akan mengakibatkan jalan akan menjadi lenggang dan biayanya pun menjadi besar.
Bentuk umum dari lengkungan yang menggambarkan
hubungan antara jumlah jam dengan volume per jam yang lebih besar dari yang
ditunjukkan dengan volume/jam dinyatakan dalam persentase LHR, sebagaimana
gambar dibawah ini.
AASHTO menyatakan bahwa tumit lengkungan terjadi
pada jam sibuk ke 30, dengan volume lalulintas /jam = 15% LHR. Berarti terdapat
30 jam dalam setahun volume lalulintas jauh lebih tinggi dari kondisi di tumit
lengkungan. Secara teoritis jalan yang direncanakan dengan VJR pada kondisi
tumit lengkungan akan mengalami volume lalulintas lebih besar, kira-kira 30 jam
X 365 hari X 24 jam. Yang ada dalam tiap tahunnya. Agar ekonomis pada
jalan-jalan yang kurang penting, VJR dapat diambil pada kondisi dapat diterima
karena hanya antara 100 - 200 jam dalam 365 hari X 24 jam jalan akan mengalami
kemacetan dan kemacetan tersebut tersebar selama satu tahun.
Tuesday, January 17, 2017
KARAKTERISTIK KENDARAAN PADA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA
Unsur jalan raya untuk tinjauan komponen geometrik
direncanakan berdasarkan karekteristik - karekteristik dari unsur-unsur
kendaraan, lalulintas dan pengendara disamping faktor lingkungan dimana jalan
tersebut berbeda. Pertimbangan nya jalan raya harus dapat menampung berbagai
jenis kendaraan yang lewat, memberikan kemudahan pada siapa saja yang melewati
nya dan layak untuk dilewati sejumlah kapasitas lalulintas rencana agar jalan
nyaman, aman, murah dan aksesibilitasnya tinggi. Beberapa parameter perencanaan
geometrik dari unsur karekteristik kendaraan antara lain :
Dimensi kendaraan rencana
Kendaraan rencana adalah kendaraan yang dimensi
dan radius putaran nya dipakai sesuai acuan dalam perencanaan geometrik. Kendaraan
rencana dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu:
- Kendaraan ringan atau kecil adalah kendaraan yang mempunyai dua as dengan roda empat dengan jarak as 2 - 3 meter.
- Kendaraan sedang adalah kendaraan yang mempunyai dua as gandar dengan jarak as 3,5 - 5 meter.
- Kendaraan berat adalah kendaraan yang memiliki jarak as 5 - 6 meter.
- Truk besar yaitu truk dengan tiga gandar atau truk kombinasi tiga as dengan jalarak as (gandar pertama dan gandar kedua) < 3,5 meter.
- Sepeda motor.
Jarak putaran (manuver) kendaraan
Setiap kendaraan mempunyai jangkauan putaran, pada
kendaraan saat menikung pada sebuah tikungan jalan.
Besar jangkauan putar untuk masing-masing
kendaraan berbeda, tergantung pada dimensi kendaraan dan radius putaran
pengemudi. Dibedakan pula seperti dimensi jari-jari manuver untuk kendaraan
kecil, sedang dan besar. Ini sangat penting untuk dikaji dalam perencanaan
geometrik jalan dari intersection, round-about, atau pun pada penentuan radius
minimum dari satu tikungan.
Satuan mobil penumpang (SMP)
Satuan mobil penumpang adalah unit satuan
kendaraan untuk dimensi kapasitas jalan, dalam hal dimana sebagai referensi
mobil penumpang dinyatakan mempunyai nilai satu SMP.
PENGERTIAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA
Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu
perencanaan rute dari satu ruas jalan secara lengkap, menyangkut beberapa
komponen jalan yang dirancang berdasarkan kelengkapan data dasar, yang didapat
kan dari hasil survey lapangan kemudian dianalisis berdasarkan acuan
persyaratan perencanaan geometrik yang berlaku. Acuan yang dimaksud adalah
sesuai dengan perencanaan geometrik yang dianut di Indonesia. Standar
perencanaan tersebut dibuat oleh Direktorat permukiman jenderal bina marga yang
disesuaikan dengan klasifikasi jalan berdasarkan peruntukan jalan raya, yaitu :
- Peraturan perencanaan geometrik jalan raya No.013/1990
- Standar perencanaan geometrik untuk jalan perkotaan, 1992
- Peraturan perencanaan geometrik untuk jalan antar kota No.038/T/BM/1997
Suatu keputusan akhir perencanaan, banyak faktor internal
yang perlu ditinjau, seperti :
- Tata ruang dimana jalan akan dibangun
- Data perencanaan sebelum nya pada lokasi atau sekitar lokasi
- Tingkat kecelakaan yang pernah terjadi akibat permasalahan geometrik
- Tingkat perkembangan lalulintas
- Alternatif rute selanjutnya dalam rangka pengembangan jaringan jalan
- Faktor lingkungan yang mendukung dan mengganggu
- Faktor ketersediaan bahan, tenaga dan peralatan
- Biaya pemeliharaan
Peninjauan masalah dalam hal non-teknis biasanya banyak
yang lebih mengganggu dari pada faktor teknis, sehingga pemikiran perencanaan
geometrik jalan jangan hanya dititik beratkan pada faktor teknis saja, faktor
non-teknis tetap diperhatikan.
Monday, January 16, 2017
KONSEP DASAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA
Perencanaan geometrik jalan raya merupakan bagian dari
suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi perancangan pola arah dan
visualisasi dimensi nyata dari suatu trase jalan beserta bagian-bagiannya,
disesuaikan dengan persyaratan parameter pengendara, kendaraan dan lalulintas. Melalui perncanaan geometrik diusahakan untuk
dapat menciptakan hubungan yang serasi antara faktor-faktor yang terkait dengan
parameter tersebut diatas, sehingga akan dihasilkan suatu efisiensi, keamanan
serta kenyamanan yang paling optimal dalam batas-batas pertimbangan toleransi
yang dianggap layak.
Perncanaan geometrik secara umum menyangkut aspek-aspek
perencanaan elemen jalan seperti lebar, tikungan, kelandaian dan jarak pandang,
serta kombinasi dari bagian-bagian tersebut. Perencanaan geometrik akan lebih
memperhatikan beberapa parameter yang terkait langsung dengan karekteristik
lalulintas dan turunannya, berbeda dengan perncanaan struktur jalan yang lebih
menyoroti faktor kekuatan akibat dari lalulintas.
Dalam perencanaan jalan raya, pola dan bentuk geometrik
jalan harus direncanakan dengan sedemikian rupa sehingga jalan yang
bersangkutan akan memberikan pelayanan yang optimal kepada lalulintas sesuai
dengan fungsinya. Dalam tinjauan pembangunan berkelanjutan, perncanaan
geometrik adalah merupakan fase lanjutan penyimpan suatu prasarana jalan secara
utuh yang kemudian akan diikuti dengan serangkaian fase selanjutnya yang akan
lebih menekankan pada langkah pembangunan struktur jalan sesuai dengan kriteria
fungsional jalan.
Sunday, January 15, 2017
METODE PELAKSANAAN DALAM PENAWARAN
DIVISI
1. UMUM
1.2.
Mobilisasi
1. Pembuatan
Job Mix Design
Sebelum
pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan
dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi
tersebut, diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa
ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan
kerja dalam pelaksanaan proyek.
2. Rekayasa
Lapangan
Melakukan
koordinasi dan sosialisasi dengan Aparat setempat serta tokoh masyarakat setempat,
kemudian melakukan pengukuran ulang dan membuat rekayasa lapangan bersama
antara pihak Kontraktor, Konsultan dan Direksi.. Setelah melakukan pengukuran
ulang maka kontraktor akan membuat Gambar lapangan lengkap beserta data
Existing guna melakukan evaluasi ulang terhadap kondisi lapangan. Selanjutnya
melakukan pencarian tempat yang tepat untuk disewa tanahnya guna membangun
fasilitas Umum Pelaksanaan seperti Base Camp, Kantor/Direksi keet, Barak,
Bengkel, Gudang. Selanjutnya akan dipasang Papan Nama Proyek pada lokasi
tersebut.
3. Mobilisasi
Kontraktor
pelaksana akan mengirimkan time lapangan serta akan memobilisai peralatan,
personil dan material sesuai dengan kebutuhan. Jadwal pekerjaan akan dilakukan
7 hari setelah terbitnya SPMK dari direksi untuk melaksanakan kegiatan sesuai
dengan paket kegiatan dengan semaksimal mungkin. Kegiatan ini akan berlangsung
selama ....hari kalender. Berikut ini merupakan uraian kegiatan yang akan
dilakukan dalam Item Mobilisasi sebagai berikut :
A. Peralatan
·
Bulldozer =
4 Unit
·
Compresor =
1 Unit
·
Concrete Mixer = 2 Unit
·
Dump Truck =
6 Unit
·
Excavator =
4 Unit
·
Motor Grider =
2 Unit
·
Wheel loader =
1 Unit
·
Vibrator Roller = 2 Unit
·
Concrete Vibrator = 1 Unit
·
Water Tanker =
1 Unit
·
Stamper =
1 Unit
·
Jeck Hammer =
1 Unit
·
Concrete Pump =
1 Unit
·
Survey Equipment = 1 set
B. Tenaga
Kerja/Personil
C. Material
Pada
tahap ini Material yang dibutuhkan akan diangsur selama pelaksanaan
berlangsung.
Pekerjaan Mobilisasi ini
berlangsung selama 4 Minggu.
1.21Manajemen
mutu
Manajemen Mutu dilakukan untuk menjaga
kaualitas hasil pekerjaan sesuai spesifkasi kontrak. Pekerjaan ini dilakukan
selama prosess pelaksanaan berlangsung yaitu selama 300 hari kalender atau 10
bulan.
DIVISI
2. PEKERJAAN DRAINASE
2.1.1
Galian
untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Penggalian dilakukan dengan menggunakan
Excavator, selanjutnya Excavator menuangkan material kedalam Dump Truck dan
Dump turuck akan membuang hasil sisa galian keluar lokasi sejauh 3 km dan
sekelompok pekerja akan merapikan galian. Pekerjaan ini dilakukan selama 1
minggu.
2.3.5
Gorong2
Pipa Baja Bergelombang
Gorong-gorong ini diterima dari supplayer
sampai dilapangan dalam kondisi masih belum terinstal secara utuh. Kemudian
instalasi gorong-gorong dilakukan oleh sekelompok pekerja dan diintalkan dalam
galian yang tersedia. Pertama-tama timbunan kembali dilakukan dengan
menggunakan material timbunan pourus yang dipadatkan manual dengan menggunakan
Stamper, kemudian dilanjutkan perapian kembali dengan menggunakan material sisa
galian yang dipadatkan manual dengan stamer sampai pada kepadatan yang
ditentukan. Perapian manual dengan menggunakan alat bantu dilakukan oleh
sekelompok pekerja. Pekerjaan ini akan dilakukan selama 2 minggu.
DIVISI 3. PEKERJAAN
TANAH
3.1.1a Galian Biasa
Untuk pekerjaan ini akan dilakukan dengan
menggunakan Excavator, pekerjaan ini dilakukan untuk pembentukan dan
penyempurnaan badan jalan, sloof dan tebing bahu jalan. Hal ini dilakukan guna
mengamankaan badan jalan dari longsor atau untuk mematangkan badan jalan
sehingga badan jalan akan menjadi stabil saat pekerjaan lain dilakukan
diatasnya. Excavator akan melakukan penggalian pada lokasi yang dianggap perlu
untuk diperbaiki tentunya sesuai dengan hasil pengukuran lapangan serta gambar
Shop Drawing yang ada. Sebelum melakukan penggalian time survey akan melakukan
pengukuran topografi, begitu pula setelah pekerjaan ini selesai, ini sangat
penting dilakukan untuk mendapatkan data real lapangan guna penagihan kelak.
Setelah melakukan penggalian Excavator akan menuangkan material sisa galian ke
dalam dump truck untuk dibuang ke luar lokasi pekerjaan sejauh 4 km. pekerjaan
ini akan dilakukan selama 16 minggu.
3.1.2 Galian batu
Sebagai mana pekerjaan galian biasa,
pekerjaan galian batu juga dimaksudkan seperti hal tersebut. Perbedaannya pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan Excavator, compressor, Jeck hammer dan whell loader untuk memasukan
material sisa galian ke dalam dump truck untuk dibuang keluar lokasi sejauh 4 km.
dalam pekerjaan ini pun harus diawasi oleh time survey. Pekerjaan ini dilakukan
selama 11 minggu.
3.2.1b Timbunan Biasa dari Galian
Perkerjaan yang dilaksanakan disini adalah
pekerjaan timbunan tanah yang terpasang merupakan tanah bekas galian yang
diadatkan dan diratakan untuk memperbaiki CBR tanah asli yang buruk. Sebelum
pemadatan dilakukan semua area harus terlebuh dahulu dibasahi dengan air, hal
ini dilakukan agar proses pemadatan yang dilakukan diharapkan akan mendapatkan
hasil yang masksimal. Setelah pemadatan dirasa cukup selanjutnya perataan
dengan Motor Grider dibantu dengan tenaga manual. Pekerjaan ini dilakukan selama
9 minggu.
3.2.3a
Timbunan Pilihan Berbutir (diukur diatas
truck)
Manterial timbunan yang digunakan disini
harus telah mendapat persetujuan tertulis dari pihak Direksi dan konsultan
pengawas. Timbunan terdiri dari bahan tanah dan batu yang memiliki sifat-sifat
tertentu dari maksud penggunanya, pengujian material dengan menggunakan standar
SNI, memiliki CBR yang memadai saat dipadatkan.
Pengukuran garis batas badan jalan harus
sesuai dengan jarak dan elevasi yang telah ditetapkan dalam shop drawing.
Sebelem melakukan penimbunan sebaiknya areal permukaan tanah harus sudah bersih
dari sampah, lumpur serta material lainnya yang akan menggangu stabilitas
material. Prosess penghamparan material dilakukan oleh alat penghampar yang
langsung dipadatkan sampai pada tingkat kepadatan tertentu, penghamparan
sementara yang dilakukan dalam Item ini dilakukan oleh dump truck yang akan
menempatkan material tersebut pada spot-spot yang telah ditetapkan oleh pihak
konsutan dan direksi dilapangan. Pekerjaan ini dilakukan selama 6 minggu.
3.4.1
Pembersihan
dan Pengupasan Lahan
Pembersihan dan pengupasan lahan dalam hal
ini adalah suatu pemindahan lapisan tanah atau batuan yang berada diatas bahan
galian, agar bahan galian ini menjadi tersingkap. Untuk mewujudkan kondisi
kegiatan pengupasan lapisan tanah yang baik diperlukan alat yang mendukung dan
sisimatik. Penggunaan peralatan yang semi manual lebih efektif dalam item
pekerjaan ini, penggunaan peralatan seperti linggis, skop, gergaji akan sangat
efektif terlebih ada bantuan dari alat mekanis seperti Excavator untuk
mengangat sampah-sampat tersebut dalam dump truck untuk dibuang jauh dari
lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini dilakukan selama 1 minggu.
DIVISI
7. STRUKTUR
7.1.6
Beton
Mutu Sedang fc'25 Mpa
Beton mutu sedang merupakan beton mutu sedang
yang bersifat structural yang digunakan untuk beton bertulang. Pekerjaan ini
juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, kontraktor
terlebih dahulu menunjukan semen usulan, agregat dan campuran yang
memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam
spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF. Proporsi
bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis
utama, yaitu kelecakan, kekuatan, dan keawetan. Penyedia jasa akan membuat
gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai. Peralatan
yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah Concrete Mixer, Water Tank,
Concrete Vibrator, dan alat bantu Pekerjaan dilakukan secara mekanik dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
v Sebelum
pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan harus sudah dipasang dan
diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat
dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan
Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam
acuan.
v Kegiatan
pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang
telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan
campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti
spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan
merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
v Acuan
tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang sejenis
lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar
hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan
beton telah dicapai.
Pekerjaan
ini akan dikasanakan selama 1 minggu.
7.1.10
Beton
Mutu Rendah fc'10 Mpa
Marial seperti semen, pasir dan krikil
langsung didatangkan kelokasi oleh supplayer. Beton mutu rendah fc’10 Mpa
digunakan sebagai lantai kerja dalam pelaksanaan pekerjaan beton, walaupun
campuran Beton ini tidak bersifat struktural, namun demikian beton ini memiliki
fungsi besar dalam proses pelaksanaan lanjutan struktur diatasnya. Seperti
halnya lantai yang menjamin ke bersihan dari pengecoran, menjamin kesetabilan
serta kesuksesan proses struktural selanjutnya. Beton ini juga berfungsi
sebagai kaper untuk menahan rembesan air bawah, untuk merembes pada coran basah
beton fc’25 Mpa sehingga dapat mengakibatkan keropos pada beton struktural
tersebut. Pekerjaan jnja akan berlangsung selama 1 minggu.
7.3.1
Baja
Tulangan U24 Polos
Merupakan baja tulangan polos dengan baja
mutu sedang yang memiliki tegangan leleh karekteristik 2.400 kg/cm2. Pekerjaan
ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai
dengan Shop Drawing, Pekerjaan dilakukan
secara manual, besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian
disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan
diikat dengan menggunakan kawat beton dengan menggunakan alat bantu. Pekerjaan
akan dilkukan selama 4 minggu.
7.6.1
Pondasi
Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan
Kayu ulin disiapkan untuk material pondasi
cerucuk disediakan supplayer sampai dengan loksi. Pondasi cerucuk dipergunakan
untuk meningkatkan daya dukung tanah, sehingga tanah yang diatangya akan
dibangun sebah struktur mampu mendukung struktur tersebut agar tetap stabil.
Pemancangan pondasi cerucuk dilakukan oleh sekelompok time kerja dengan
menggunakan alat bantu, dimana mereka bekerja sesuai dengan shop drowing yang
telah disetujui. Jarak dari tiap-tipa kayu pancangan harus sesuai dengan jarak
yang telah ditetapkan di gambar. Pekerjaan ini dilakukan selama 2 minggu.
7.9.1
Pasangan
Batu
Semua material dalam pekerjaan ini
didatangkan langsung ke lokasi oleh pihak supplayer. Pekerjaan ini dilakukan
oleh sebuah kelompok kerja yang terdiri dari pekerja biasa, tukang batu dan
seorang mandor. Campuran mortar yang terdiri dari pasir dan semen dengan
perbandingan tertentu akan digunakan untuk merekatkan Material Batu Belah yang
telah tesedia. Setelah terpasang dan mengering sempurna finishing akan
dilakukan dengan cara memelester permukaan pasangan tersebut dengan campuran
mortar, setelah kering baru bisa diaci. Pekerjaan ini akan dilakukan selama 3
minggu.
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
9.1.8
Motor
Grader min 100 PK
Pekerjaan ini bersifat harian, dimana hanya
dilkakukan pada tempat yang dianggap perlu saja. Seperti pada STA yang dirasa
kurang rapi maka karus dilakukan pekerjaan harian menggunakan motor Grider
untuk merapikan dan meratak permukaan badan jalan. Pekerjaan ini berlangsung
selama 210 jam kerja yang dibagi menjadi 1 minggu kerja.
9.1.14
Penggilas
Bervibrasi 5 - 8 Ton
Seperti pada keterangan pada item 9.1.8
diatas. Pekerjaan ini hanya dilakukan pada tempat yang dianggap perlu. Dalam
item ini menggunakan alat penggilas bervibrasi atau Vibrator roller. Dilakukan
pada tempat yang dirasa kurang dalam pemadatan nya selama pelaksanaan kerja
berlangsung. Pekerjaan ini berlangsung selama 210 jam kerja yang dibagi menjadi
1 minggu kerja.
Pembersihan Akhir
Setelah
semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan
akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan
diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan
pada semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan.
Demobilisasi
Setelah
pekerjaan selesai 100% sesuai dengan berta Acara Serah Terima Pekerjaan PHO,
Maka akan dilakukan Demobilisasi semua peralatan dan personil. Selanjutnya
dilakukan pemeliharaan pekerjaan selam 180 hari kalender sesuai dengan kontrak.
Dibuat
oleh,
PT. .......................................
..............................................
Diretur
Utama
Subscribe to:
Posts (Atom)